Kamis, 27 Agustus 2015

      
 KEKUATAN SEBUAH TEKAD........
     Melanjutkan pendidikan ketingkat universitas setelah lulus dari SMA adalah impian setiap anak tentunya, tapi lain halnya dengan si Ndut keinginan untuk melanjutkan kuliah tidak dapat terwujud, karena banyak faktor yang tidak mendukung diantranya faktor financial dan keluarga.
Ndut berasal dari kedua orang tua yang broken home semenjak dia berusia 6 tahun, kedua orangtuanya berpisah karena faktor sang nenek yang selalu ikutcampur terhadap kehidupan orang tua si Ndut. Ndut memilih untuk ikut bersama Ibunya, selepas perpisahan kedua orangtuanya dan memilih untuk ikut bersama sang ibu, Ayah si Ndut tidak pernah mencari dan menghubunginya hingga ia beranjak menjadi anak gadis. hari-hari dilalui si Ndut tanpa bisa merasakan kasih sayang dari kedua orang tua yang lengkap.
       Hati si Ndut selalu tersayat ketika ada pertemuan orang tua murid di sekolahnya, karena dengan kondisi Ibu si Ndut sakit tidak memungkinkan untuk masuk sekolah, hal yang sering menjadi pertanyaan ketika teman-temannya bertanya kedua orang tua mu mana Ndut, dengan wajah sedih dan hati seakan tersobek-sobek Ndut hanya membalas pertanyaan dari temannya dengan kalimat "Ibuku akan datang".
      Menyelesaikan pendidikan SD dan berlanjut ke jenjang selanjutnya untuk saat itu bagi si Ndut tidak ada halangan karena pada saat itu biaya pendidikan gratis. Yang menjadi persoalan ketika si Ndut ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang Universitas, biaya yang akan di bayar tidak sedikit, tidak hanya membayar spp per semester, tetapi juga biaya tempat tinggal dan kehidupan sehari-hari nantinya, karena berhubung di kampungnya belum terdapat universitas.
sebelum menjelang ujian nasional, semua temannya mengurus berkas untuk mendaftar perguruan tinggi negeri melalui jalur undangan yang di lakukan oleh pihak sekolah, meskipun dia mengetahui bahwa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya adalah hal yang tidak mungkin, dengan niat coba-coba ia pun mengurus pendaftaran jalur undangan tersebut di tahap pertama si Ndut lulus, dan untuk melanjutkan tahap selanjutnya di wajibkan bagi orangtua siswa untuk mengikuti rapat klarifikasi, si Ndut sangat bimbang dan sedih karena sangat tidak mungkin Ibunya untuk menghandiri rapat tersebut. Dia memberanikan diri untuk berbicara ke Ibunya mengenai kelulusan di tahap pertama jalur undangan ini, dengan nada yang lembut Ndut pun menceritakan ke Ibunya, suasana hening tiba-tiba terdengar suara isak tangis dari sang Ibu dan berkata,'' urungkan niat mu nak, kamu tidak mungkin untuk kuliah biaya dari mana, Ibu tidak punya kerjaan dan kamu tau saat ini Ibu juga sedang sakit." dengan seluruh badan gemetar Ndut langsung berlari ke kamarnya dengan penuh tangis. singkat cerita Ndut pun lulus akhirnya dia memilih bekerja untuk mengumpulkan biaya karena tekadnya sangat kuat ingin berkuliah dan akan mendaftar tahun depan.

     Allah memang sudah mengatur semuanya, selang seminggu lulus dia mendapat tawaran pekerjaan di salah satu koperasi di daerahnya di bagian recap, dengan wajah senang dia pun menerima pekerjaan tersebut. Hari-hari di tempat kerjanya Ndut lalui dengan senang dan ikhlas mencintai pekerjaannya, didukung dengan rekan kerja yang supel dan sangat friendly terhadapnya yang membuat Ndut betah selama setahun kerja.

     Satu tahun berlalu, pendaftaran kuliah di berbagai Universitas sudah mulai di buka, Ndut mendaftarkan dirinya di Universitas yang ada di  luar kotanya, di sela waktunya bekerja setahun yang lalu ia menyempatkan belajar di sela-sela waktu yang kosong jadi ketika mengerjakan tes masuk Universitas Ndut sudah menyiapkan bekal selama setahun sebelumnya. karena tekad yang kuat akhirnya si Ndut lulus di salah satu Universitas di Jogja.

      Allah memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. begitulah hikmah yang dapat kita ambil dari kisah si Ndut kali ini. Allah sudah mengatur jalan hidup kita masing-masing, jangan pernah menyerah dan putus asa ketika apa yang kamu inginkan belum terwujud, bukan belum terwujud tapi karena saatnya belum tepat untuk Allah mewujudkannya. Percayalah dan berprsangka buruklah terhadap Rabbmu. 

Jogja, 27 Agustus 2015